Connect with us

Pendidikan

Wisata Pendakian, Penanggungan Gunung Kecil Nan Eksotik.

Published

on

Mojokerto-basudewanews.com, Gunung Penanggungan yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto dengan tinggi 1.653 mdpl, kini menjadi primadona para pecinta wisata gunung.

Pendaki-pendaki dadakan yang ingin merasakan sensasi baru dengan melihat alam dari ketinggian lebih memilih gunung penanggungan karena melihat ketinggiannya tidak mencapai 2.000 meter dari permukaan laut serta tidak terlalu tinggi juga atau terlalu rendah, mungkin karena itulah dinamakan gunung penanggungan.

Gunung yang dulunya bernama Pawitra ini memang tidak tampak tinggi, tapi sesungguhnya untuk mencapai puncaknya tidak bisa dibilang enteng, karena hampir dari bawah sampai puncak tidak ada medan landai, semuanya menanjak dan curam.

Akses menuju kepuncak ada beberapa diantaranya, melalui desa Tamiajeng dan desa Seloliman. Dengan melalui jalur Seloliman kita akan bertemu dengan banyak candi-candi peninggalan kerajaan Majapahit sedangkan, Jalur Tamiajeng masih lebih banyak diminati para pendaki yang katanya lebih ramah.

Sesampainya di puncak penanggungan kita bisa melihat gunung Arjuna dan Welirang yang berjejer indah juga melihat eksotika perkampungan yang banyak menyebar dibawah.

Bagi para pendaki yang membawa kendaraan sudah tidak perlu takut dengan keamanannya, disini sudah banyak parkir yang disediakan oleh pengelola maupun warga setempat.
” Pendaki gunung penanggungan makin lama semakin banyak, kalau sabtu-minggu bisa sampai ratusan yang naik kepuncak”, tutur Ida salah satu warga Tamiajeng yang juga menerima jasa parkir kendaraan para pendaki.

Himbauan dari pihak pengelola agar setiap pendaki harus dalam kondisi sehat, logistik atau perbekalan yang cukup serta  membawa turun sampahnya yang tidak bisa diurai oleh tanah.                                     BW.

Lanjutkan Membaca
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daerah

Disaksikan Gus Mudhlor Ribuan Siswa SMPN 2 Candi Unjuk Tari Ngoyek Kupang

Published

on

Basudewa – Sidoarjo, Tari kolosal Ngoyek Kupang yang diikuti 1.190 siswa siswi SMPN 2 Candi digelar pada Sabtu, (12/11/2022), berhasil pecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia).

Rekor itu resmi tercatat di MURI yang ke 10.679. Piagam rekor Muri diserahkan, Sri Widayati mewakili Muri kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Candi, Al Hadi selaku, penyelenggara serta kepada Ayu Nyoman Mujiwati selaku, pencipta tari Ngoyek Kupang yang juga guru seni budaya di sekolah tersebut.

Penyerahannya, disaksikan, Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor serta Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor.

Ribuan Siswa SMPN 2 Candi Sidoarjo Saat Unjuk Tari Kolosal Ngoyek Kupang Yang Pecahkan Rekor Muri Nasional.

Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor, bangga atas capaian prestasi tersebut. Menurutnya, lewat tari Ngoyek Kupang akan semakin mengenalkan, Kabupaten Sidoarjo akan potensi makanan khasnya, yakni kupang.

Selain itu, akan menguatkan kearifan lokal di Sidoarjo. Dikatakan, kearifan lokal atau local wisdom harus terus dijaga. Salah satunya, dengan kegiatan yang dapat mengangkat dan mengingatkan kembali kearifan lokal Sidoarjo.

” Ini juga menjadi pembelajaran penting bagi generasi untuk tidak lupa sejarah dan mencintai daerahnya ,” ucapnya.

Dikatakannya, kecintaan kepada Daerah harus ada pada diri masyarakat Sidoarjo. Dengan kecintaan itu, ia yakin, pembangunan akan semakin maju. Pasalnya, sumbangsih bagi pembangunan dilakukan dengan hati.

” Semakin cinta generasi muda kepada Daerahnya maka semakin besar kemajuan di Daerah itu karena semua bekerja dengan hati ,” ujarnya

Sri Widayati, mengatakan, pihak Muri juga mengapresiasi kegiatan di bidang seni budaya seperti ini. Apalagi kegiatan tersebut, mengangkat kearifan lokal.
Tercatat 1190 peserta tari dari siswa siswi dan alumni SMPN 2 Candi serta orang tua wali murid yang ikut.

” Sebuah kebanggaan tersendiri guru seni budaya SMPN 2 Candi dapat menciptakan tari Ngoyek Kupang yang seperti ini, harapan kami ide dan kreatifitas ini bisa menjadi contoh para guru yang ada di Kabupaten Sidoarjo ,” ujarnya.

Sri Widayati juga, mengatakan, rekor kali ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional. Namun juga sebagai rekor dunia. Rekor tari kolosal Ngoyek Kupang tersebut, resmi tercatat sebagai rekor Muri yang ke 10.679 tahun ini.

” Pagelaran tari Ngoyek Kupang ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, namun oleh ketua Muri yakni, Jaya Suprana dikukuhkan sebagai rekor dunia ,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut,juga dipamerkan aneka olahan makanan kupang yang dibuat juga oleh siswa siswi SMPN 2 Candi. Selain itu juga terdapat kerajinan tangan dari kulit kupang hasil kreasi pelajar SMPN 2 Candi.     TIM.

Lanjutkan Membaca

Trending